Rabu, 26 Desember 2012

my motivation



My lovely family, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi hidupku dalam segala hal. dede mencintai kalian mama, papa, teteh . Happy Ever After " Amin "




All my friends and my best friend

HAM


Undang Undang Pasal 28 Ayat 1 tentang HAM

Undang Undang Dasar Pasal 28 Ayat 1 tentang Hak Asasi Manusia :
“Semua orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”
Namun sekarang ini, masih banyak pihak-pihak yang melanggar peraturan tersebut.  Seperti dalam kasus penyiksaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh majikannya yang sering kita dengar, bahkan tidak sedikit yang meninggal akibat penyiksaan tersebut.
Di bawah ini merupakan beberapa contoh kasus penyiksaan Tenaga Kerja Wanita (TKW) :
Seorang TKI asal Jawa Tengah disayat majikannya
KUDUS, KOMPAS.com -Dwi Indah Wahyuningrum (20) warga Desa Pucakwangi, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami luka di sekujur tubuhnya karena dianiaya majikannya ketika bekerja di Abu Dhabi.
Menurut ayah korban, Supariyo, Rabu (10/2/2010) luka yang dialami anaknya hampir di sekujur tubuhnya, seperti luka lebam dan luka sayatan.
Bahkan, luka pada kaki kiri gadis yang berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Agustus 2009 itu, kini mulai membusuk.
Ia mengatakan anaknya pulang ke rumah dengan diantar kendaraan travel dari Jakarta pada 21 Januari 2010. “Saat itu Indah tidak bisa jalan dan badannya kurus dengan sejumlah luka pada tubuhnya,” katanya.
Supariyo mengatakan tangan kanan anaknya terdapat luka sayatan yang mulai mengering. Demikian pula dengan bagian lehernya, juga terdapat luka seperti bekas dicakar.
Demikian hebatnya siksaan yang diderita Indah hingga gadis ini tidak mampu berjalan lagi. Selain tidak bisa berjalan, gadis lulusan madrasah aliyah (MA) ini sering mengigau, serta tidak ingat orangtuanya lagi.
“Berat badannya juga turun drastis dibanding empat bulan lalu,” kata Supariyo, ayahnya, di Kudus Rabu (10/2/2010).
Untuk mengembalikan kondisi kesehatannya, Indah langsung dibawa ke RS Soewondo Pati untuk mendapatkan perawatan medis.
“Saat ini, kondisinya masih lemah dan belum bisa diajak komunikasi,” katanya.
Anak nomor dua dari tiga bersaudara itu, menurut dia juga masih sering mengigau seperti mengalami depresi berat, karena kekerasan yang dialaminya.  Saat sadar, kata dia, anaknya ini pernah bercerita saat menjadi TKI sering dipukul, ditendang, dan dijambak oleh majikan wanitanya tanpa alasan yang jelas.
“Tidurnya juga di lantai ruang mainan anak majikannya,” katanya.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan dokter, Indah hanya mengidap penyakit paru. Sedangkan penyebab dirinya tidak bisa jalan, hingga kini belum diketahui.
Ibu korban, Sri Wahyuni berharap anaknya segera sembuh. “Hingga kini dia memang sering lupa dengan kami orangtuanya,” katanya.
Namun akhirnya, gadis ini menghembuskan nafas terakhirnya di Badan Rumah Sakit Daerah (BRSD) RAA Soewondo, Pati, Jateng, pada Jumat (12/2/2010) pagi.
Menurut Intan Tri Wijayanti, adik korban, kakaknya sempat mengalami masa kritis pada Jumat dini hari. “Tubuhnya semakin lemas dan sulit diajak berkomunikasi,” ujarnya.
Akhirnya, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Supariyo dan Sri Wahyuni itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat, sekitar pukul 08.00 WIB.
Korban menjalani perawatan di BRSD selama 22 hari karena mengalami kelumpuhan, tubuh penuh luka, dan trauma berkepanjangan, hingga mengalami hilang ingatan.
Luka di sekujur tubuh Intan diduga kuat karena dianiaya oleh majikannya, ketika dia bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Ia mengatakan, jenazah kakaknya langsung dimakamkan sekitar pukul 15.00 WIB, di pemakaman desa setempat.
Berikut ini, ditampilkan beberapa berita dan foto mengenaskan para TKW yang disiksa di negeri seberang :
eli indrianiEli Indriani, TKW asal Lampung  selama dua bulan di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia menderita luka di sekujur tubuhnya yang didapatnya selama bekerja pada Tan Kim Liem di Jalan Genting Kela, Kuala Lumpur
hikmah TKW korban penganiayaan, Hikmah binti Sarni Parjan asal Grobogan, Jawa tengah Gadis asal Dusun Mrebung RT 1 RW 1 Desa Kemloko ini dianiaya majikannya di Arab Saudi dengan benda keras hingga punggungnya melepuh.
siti hajar
Siti Hajar, tenaga keja wanita asal Garut, Jawa Barat. mengalami penganiayaan dan penyiksaan dari majikannya  yang bernama Michel alias Hau Yuang Tyng di  Malaysia
nurmala bonasNirmala Bonas, TKW asal Nusa Tenggara Timur. Oleh majikannya, dadanya disterika, badannya disiram air panas hingga pada melepuh, dan kepalanya dipukul hanger hingga menimbulkan luka parah dan sadis.
auliyah
AULIYAH, tenaga kerja wanita (TKW) warga Blok Masjid Asolikhin, RT 05 RW 03, Desa Singajaya, Kec./Kab. Indramayu, pulang ke kampung halaman dalam kondisi nyaris buta. Hal itu terjadi karena ia sering dianiaya sang majikan di Kota Al-Arad, Bahrain.
Di bawah ini adalah daftar TKW yang Meninggal di Negeri Seberang yang diduga Korban Penganiayaan
  1. Kurniasih,  seorang TKW asal Demak, Jawa Tengah, bekerja di Kuala Lumpur selama. empat bulan.ditemukan tewas di kamarnya, Pucong Perdana, Kuala Lumpur dengan kondisi tubuh yang lebam-lebam . Sumber: http://www.kabarindonesia.com
  2. Sundari, TKW asal Desa Ketanon, Ngantru, Tulungagung, sangat memukul pihak keluarga. Mereka menduga, Sundari yang bekerja di Riyadh, Arab Saudi ini meninggal akibat dianiaya majikan. Sumber:http://surabaya.detik.com
  3. Binti Roisatun , Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang tewas akibat penganiayaan di rumah majikannya, Al Manshur, di Riyadh Arab Saudi. Sumber: http://www.gatra.com
  4. Laila Darus Seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal Indramayu meninggal di Syiria diduga akibat penganiayaan majikannya. Selain mengalami kekerasan fisik, gaji korban selama bekerja selama satu tahun sama sekali belum dibayar. Sumber: http://www.indosiar.com
  5. Aan Rohana binti Jaja Markun , asal Dusun Sumurbatu, RT 01/01 Desa Sukamerta, Kec Rawamerta, Kab Karawang yang tewas terjatuh dari lantai empat, di Damaskus, Suriah. Menurut seorang TKW asal Indonesia berinisial UK, Aan terjatuh karena didorong majikannya. Sementara, kesaksian lainnya mengatakan, jatuhnya Aan murni kecelakaan kerja. Sumber: http://news.okezone.com
  6. dsb………….dsb………….yang mungkin kedepannya akan terus semakin bertambah
Sedangkan daftar TKW yang Menjadi Korban Perkosaan di Negeri Seberang adalah sebagai berikut :
  1. Eka Apri Setiowati yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga di rumah Seow Eng Aik yang beralamat di 21-1-2 Tingkat Paya Terubong 3 Paya Terubong Air Itam Penang mengaku sudah tiga kali diperkosa majikannya dibawah ancaman.  Sumber: http://tempo.co.id
  2. Sy binti Ec, TKW asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat kabur dari Kuwait karena diperkosa oleh majikannya, Mizdel Benian Halif Otaibi. Sumber http://kompas.com
  3. Suryani bekerja sebagai pembantu di Johor Bahru selama dua tahun tapi belum pernah menerima gaji. Suryani selalu meminta gaji, namun majikannya hanya memberi janji dan Suryani akhirnya melarikan diri. TKW asal NTB ini menjadi korban perkosaan oleh anggota RELA (pasukan sipil sukarelawan Malaysia) melahirkan seorang anak perempuan sumber: http://www.kapanlagi.com
  4. Anna, (bukan nama sebenarnya) korban perkosaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh majikan dan diperkosa oleh agen jasa tenaga kerja di Saudi Arabia. Sumber: ttp://beritapendidikan.com
  5. dsb………….dsb………….yang mungkin kedepannya akan terus semakin bertambah
Berita – berita dan foto di atas hanyalah sebagian dari fakta tentang tragedy kemanusiaan yang menimpa para Saudara kita.  Mereka berusaha mencari rejeki di negeri orang dengan modal mimpi-mimpi indah, namun yang mereka dapatkan ka berusaha mengais rejeki di negeri orang, dengan berbekalustru adalah mimpi buruk yang mengerikan.
Mereka ingin memperbaiki nasib dan kehidupan, namun kemalangan dan penderitaan yang mereka dapatkan.
Bahkan salah satu artikel menyebutkan bahwa atas segala resiko dan pengorbanannya,  mereka sering dipuja sebagai “Pahlawan Devisa Negara”.  Tapi apakah tidak ada cara lain yang lebih bermanfaat untuk mendapatkan devisa Negara?.   Bukankah terlalu mahal untuk memperoleh devisa dengan cara mengorbankan harga diri pribadi dan harga diri sebuah bangsa.
Semua peristiwa mengenaskan ini tentunya harus menjadi bahan renungan semua pihak agar  tidak terus menerus berulang, sekaligus juga demi tegaknya harga diri dan kehormatan bangsa.